Gadis kecil itu duduk di teras rumah seorang diri. Tidak ada ayah ataupun nenek yang menemaninya kali ini. Hujan masih turun membasahi halaman rumah. Taman. Bunga. Pohon-pohon. Ayunan. Semua basah. Gadis kecil itu mengayunkan kaki mungilnya bermain air hujan. Sesekali ia tersenyum kecil merasakan dinginnya air hujan.
“Senja ayo masuk. Hujan.” Seorang ibu setengah baya keluar dari dalam rumah.
“Tapi, nek Senja pengen lihat pelangi.” Gadis kecil bernama Senja itu masih bermain air hujan, tak menghiraukan ajakkan neneknya.
“Lihat pelanginya di dalam saja ya.”
“Gak mau. Senja pengen lihat pelangi di sini.” Senja protes.
“Ya sudah. Tapi gak boleh hujan-hujan ya.” Neneknya mengalah. Meninggalkan Senja sendiri.
Hari mulai sore. Langit menyisakan titik-titik hujan. Matahari malu-malu mengintip dari balik awan. Sebuah mobil sedan memasuki garasi rumah. Seorang laki-laki muda keluar dari dalam mobil. Ia berlari menghindari hujan menuju teras rumah. Senja tersenyum riang melihat laki-laki muda itu.
“Ayah!” Senja berlari memeluk ayahnya yang basah kuyup.
Ayahnya membalas senyum putri kecilnya itu.
“Iya sayang. Kok anak ayah di luar. Kan lagi hujan. Nanti anak ayah masuk angin.” Ayahnya memeluk senja erat.
“Enggak ayah. Senja kan kuat. Senja lagi liat pelangi, tapi… pelanginya belum datang. Apa pelangi marah sama Senja yah?” Senja mengangkat kedua tangannya kemudian memandangi langit yang mulai berwarna biru cerah. Masih ada titik hujan di sana.
“Marah sama senja? Memangnya anak ayah nakal ya?”
“Tadi siang Senja mukul Rendi yah.” Senja tertunduk, takut ayahnya akan memarahi dirinya juga seperti Bu Sinta, gurunya di sekolah.
“Anak ayah kok gitu, KAYAK preman aja. Memangnya kenapa Senja mukul Rendi.”
“Habis Rendi jahat banget sama Rini, teman sebangku Senja. Masak bukunya Rini dibuang-buang yah. Senja kan gak suka. Makanya Senja pukul Rendi.” Senja mengepalkan tangan kanannya dan seperti seorang petinju ia memukul udara dengan tangan mungilnya itu.
“Senja sayang. Gak boleh gitu. Walaupun orang lain jahat sama kita, kita gak boleh membalasnya dengan kejahatan juga. Kita menganggap mereka itu jahat, tapi kita berbuat seperti mereka. Lalu, apa bedanya kita dengan mereka. Senja mengerti maksud ayah?” Ayah Senja menatap mata Senja. Bola mata berwarna coklat yang indah. Bibir mungil itu hanya manyun saja.
“Pokoknya ayah gak mau denger anak ayah berantem atau mukul orang. Anak ayah kan gadis kecil yang manis, pinter dan baik bukan preman. Mereka mungkin memang salah karena menyakiti kita tapi bukan menjadi hak kita untuk membalasnya, sayang.” Ayah senja melanjutkan.
“Tapi yah… aku kan cuma mau belain Rini aja yah. Memang salah ya?” Senja protes.
Ayah senja memandangi putri kecilnya itu. Waktu begitu cepat berlalu hingga tidak terasa sekarang Senja sudah besar. Usianya memang baru menginjak lima tahun tapi cara berfikirnya terkadang seperti orang dewasa. Kepergian ibu Senja empat tahun silam mungkin akan menjadi luka terdalam bagi Ayah Senja namun ia harus tetap kuat demi Senja, buah hatinya.
“Gak salah kalau Senja mau membela Rini tapi bukan dengan cara memukul Rendi. Kan Senja bisa bilang ke bu guru.”
Senja tertunduk merasa bersalah. “Lalu Senja harus bagaimana yah?”
“Besok Senja harus minta maaf sama Rendi. OK?”
“OK deh. Maafin Senja ya yah soalnya Senja udah bikin ayah marah.”
“Iya sayang. Tapi jangan diulangi lagi ya.” Ayah senja mengelus pipi Senja dengan lembut. Senja mengangguk pasti.
Sebuah pelangi terlukis indah di langit senja. Lengkungnya jatuh di atas pepohonan yang basah. Tetesan hujan di ujung dedaunan nampak seperti kristal-kristal yang bersinar diterpa cahaya matahari.
Senja menarik lengan baju ayahnya, “Ayah lihat itu. Pelangi. Indah ya yah.” Pekik Senja. Ayah Senja hanya mengangguk setuju.
“Emmm, ayah. Apa Ibu juga ada di sana?” Senja menunjuk pelangi di atas sana. Seolah berharap ibunya juga melihatnya disini.
“Iya, sayang.” Ayah Senja menjawab datar.
“Apakah ibu juga melihat Senja?”
“Ibu melihat Senja dari balik pelangi itu. Mata pelangi.” Ayah Senja menunjuk pada pelangi yang tersenyum hangat ke arah mereka.
“Mata Pelangi? Apa itu yah?” Senja penasaran.
“Mata Ibumu seperti pelangi. Indah sekali.”
“Benarkah yah?”
Ayah Senja tersenyum, “Iya sayang. Mata pelangi ibumu ada di matamu juga Senja.” Ayah Senja membelai lembut pipi mungil Senja.
“Mata pelangi? Berarti ibu ada di balik pelangi itu ya yah?” Senja menunjuk pelangi yang melengkung indah di atas pepohonan hijau.
Ayah Senja mengangguk untuk yang kesekian kalinya.
Ayah dan anak itu terus memandangi pelangi di atas sana dan berharap orang yang mereka sayang pun melihat mereka. Merasakan juga rasa rindu yang membuncah di dalam hati mereka. Sang pelangi membalas dengan warna tubuhnya yang bersinar terang di angkasa.
Langit malam semakin gelap. Dingin menyeruak masuk ke dalam tiap sudut rumah. Senja tertidur pulas di samping neneknya. Mata mungilnya tertutup rapat dan kedua tangannya erat memeluk boneka kelinci kesayangannya. Jam di dinding kamar menunjuk pada angka sembilan. Rio, ayah senja masih terjaga di ruang kerjanya. Matanya fokus memandangi layar komputer. Jemarinya dengan lincah mengetik. Sesekali Rio menguap karena mengantuk. Jemarinya menggerakkan mouse mengklik folder bertuliskan “Cinta”. Foto-foto perempuan berjilbab muncul di layar komputer. Senyumnya merekah. Sesosok bayi mungil tertidur pulas dalam pangkuannya. Dia Febri, ibu Senja. Air bening membuyarkan pandangan Rio. Memaksa untuk tumpah. Rio menghapus air bening itu dengan punggung tanggannya.
“Waktu begitu cepat berlalu sayang hingga tanpa ku sadari, Senja, buah hati kita menjadi perempuan kecil yang cantik seperti dirimu, sayang. Aku merindukanmu. Juga Senja. Apa Kau merindukan kami? Bahagiakah kau di sana? Kami memiliki kebiasan baru, sayang. Saat rindu menyergap hati, kami memandangi pelangi di balik rintik hujan. Senja yang mengusulkan itu. Aku setuju saja. Anak itu semakin hari semakin mirip denganmu, sayang. Manjanya, senyumnya, marahnya dan matanya. Mata pelangi milikmu ada padanya. Tiap kali aku menatapnya, aku merasa kau ada di sana. kau memang akan tetap selalu ada dan hidup, di hati kami.”
“Rio, bangun Rio. Rio.” Seseorang mengetuk pintu kamar. Rio terjerembab kaget. Dengan gontai ia membuka pintu. Ibu Rio berdiri dengan gusar di depan pintu kamar.
“Rio, Senja.” Ibu paruh baya itu menunjuk-nunjuk kamar Senja.
“Senja kenapa bu?” Rio panik tapi ia berusaha tetap tenang.
“Nafasnya… sesak.” Ibu Rio terbata. Rio berlari menuju kamar Senja. Pintu kamar terbuka. Bik Sumi duduk di samping Senja. Wajahnya panik.
“Tuan, non Senja tuan.” Rio melemparkan pandang. Dilihatnya Senja mengejang. Nafasnya naik-turun. Rio mendekat. Tubuh Senja juga panas. Rio meraih handphone yang tersimpan di saku celananya. Dengan gesit ia memencet nomor, menghubungi seseorang. Beberapa detik kemudian terdengar suara laki-laki dari seberang.
“Hallo, Dok. Maaf mengganggu waktu istirahat dokter. Senja badannya panas. Nafasnya juga sesak. Apa dokter bisa datang ke rumah?”
Diam sejenak di seberang.
“Iya dok. Saya tunggu. Terima kasih.” Terputus.
Lima belas menit kemudian terdengar suara mobil memasuki halaman rumah. Rio meminta bik Sumi membuka pintu. Dokter Andi masuk ke kamar Senja kemudian. Di tangannya sebuah tas hitam mengkilat berisi berbagai peralatan kedokteran. Dengan cekatan Dokter Andi memeriksa Senja. Rio memandang bergantian, Dokter Andi dan Senja. Kegelisahan menyusup ke dalam hatinya.
Jangan kau ambil Senja Tuhan. Aku mohon. Rio berdialog pada Sang Pencipta. Memohon agar Ia mengizinkan Senja tetap bersamanya, menemani hari-harinya.
Dokter Andi mengajak Rio keluar kamar.
“Maaf pak. Kondisi Senja sangat kritis. Suhu badannya tinggi. Harus segera dibawa ke rumah sakit. Lebih cepat lebih baik.” Dokter Andi menepuk pundak Rio kemudian berpamitan pulang.
Hari ke tujuh. Rumah Sakit Kasih Ibu ruang melati. Senja masih belum sadar sejak tujuh hari yang lalu. Sejak Dokter Andi menyarankan pada Rio, Senja segera dibawa ke Rumah Sakit. Raut muka yang pucat itu menyunggingkan sedikit senyum. Hanya sedikit. Bik Sumi duduk di sebelah Senja dengan tangan menyangga kepala yang terasa berat. Letih yang sangat, mengendap di tubuhnya yang mulai menua. Langit terlihat muram. Angin dingin membawa dedaunan kering terbang tanpa arah. Meski mendung, belum ada tanda hujan akan segera turun. Rio memasuki ruangan. Bik Sumi akhirnya tertidur di samping Senja. Rio membangunkan bik Sumi.
“Bik Sum, malam ini biar saya saja yang menjaga Senja. Bik Sumi bisa istirahat di rumah.” Rio tersenyum meski sedikit dipaksakan. Bik Sumi mengangguk dan berpamitan pulang. Rio memandangi Senja yang masih terlelap dalam tidur panjangnya. Tangannya lembut mengelus rambut Senja. Setitik air meleleh di pipi Rio. Rio membiarkannya tidak berusaha menghapus airmata yang sudah membasahi kedua matanya. Mendung di luar semakin pekat. Titik-titik hujan berbarengan turun membasahi tanah, pepohonan, parkiran, tenda para pedagang kaki lima dan yang lainnya. Orang-orang berlarian mencari tempat berteduh melindungi diri dari hujan. Rio memejamkan mata. Mendengarkan nyanyian hujan yang semakin deras. Punggungnya bersandar pada kursi. Hati dan pikirannya mengembara.
Waktu melaju begitu cepat. Langit semakin gelap namun hujan belum ingin beranjak pergi. Membawa tiap jiwa tenggelam dalam mimpi. Terlihat cahaya yang sangat terang. Rio melangkahkan kaki menyusuri padang ilalang. Menoleh ke kanan ke kiri. Tak ada seorang pun. Rio tetap terus melangkah. Terdengar suara orang di bawah pohon besar yang berada tak jauh dari tempat Rio berdiri. Rio mendekat. Seorang perempuan muda sedang bermain dengan seorang gadis kecil. Mereka tampak bahagia, senyum mereka merekah. Gadis kecil itu menoleh ke arah Rio.
“Ayah.” Panggil gadis itu.
Rio mencoba mengenali wajah dan suara itu.
“Senja.” Rio berkata pelan. Gadis kecil itu sudah berdiri di depan Rio.
“Itu ibu yah.” Senja menunjuk perempua
Gadis เคซิลบี itu duduk di teras รูมาห์ seorang diri ไม่ ada ayah ataupun เนคยาง menemaninya กาลี ini Hujan masih turun membasahi halaman รู มาน บุหงา โพฮอนโพฮอน Ayunan Semua basah Gadis เคซิลบี itu mengayunkan kaki mungilnya bermain อากาศ hujan Sesekali ia tersenyum เคซิล merasakan dinginnya อากาศ hujan"Masuk ayo เซนจา Hujan " Seorang ibu setengah baya keluar dari ดาลัมกับ"Tapi, nek เซนจา pengen lihat เปอลังงี" Gadis เคซิลบี bernama เซนจา itu masih bermain อากาศ hujan ตาก menghiraukan ajakkan neneknya" Lihat pelanginya ดิดาลัม saja ยา""Gak เหมา เซนจา pengen lihat เปอลังงี di sini " เซนจา protes"ยา sudah Tapi gak boleh hujan-hujan ยา " Neneknya mengalah เซนจา Meninggalkan sendiriMulai ฮารีเจ็บ พักที่ Langit menyisakan titik titik hujan มาตาฮารี malu malu mengintip dari คปู awan Sebuah มือถือรถเก๋ง memasuki กับ garasi Seorang ไร laki-laki muda keluar dari ดาลัมมือถือ Ia berlari menghindari hujan menuju teras รู เซนจา tersenyum เรียง melihat ไร laki-laki muda itu"Ayah" เซนจา berlari memeluk ayahnya ยาง basah kuyupAyahnya membalas senyum kecilnya ดรา itu"Iya ซา กก anak ayah di luar กาญจน์ lagi hujan Nanti anak ayah masuk angin " Ayahnya memeluk เซนจา erat"Enggak ayah เซนจากาญจน์ kuat เซนจา lagi liat เปอลังงี tapi... datang เบลัม pelanginya อาป้าเปอลังงี marah sama yah เซนจา? " เซนจา mengangkat kedua tangannya kemudian memandangi พักที่ langit ยาง mulai berwarna แห่ง cerah Masih ada titik hujan di ก"เซนจา sama Marah Memangnya anak ayah nakal ยา? ""Tadi เซี้ยงเซนจา mukul Rendi yah" เซนจา tertunduk, takut ayahnya juga โรง memarahi dirinya seperti บุ Sinta เซโกลาห์ดิ gurunya"Anak ayah กก gitu เรือคายัค preman เอ Memangnya kenapa เซนจา mukul Rendi "" Habis Rendi jahat banget sama Rini, teman sebangku เซนจา รำ bukunya Rini dibuang-buang yah เซนจากาญจน์ gak จัดเตรียม เซนจา Makanya pukul Rendi " เซนจา mengepalkan tangan kanannya dan seperti seorang petinju ia memukul udara dengan tangan mungilnya itu"ซาเซนจา Gak boleh gitu ห้อง Walaupun น้ำพุ sama jahat คิตะ คิตะ gak boleh membalasnya juga dengan kejahatan คิตะ menganggap mereka itu jahat, tapi คิตะ berbuat seperti mereka ลาลู อาป้า bedanya คิตะ dengan mereka เซนจา mengerti maksud ayah " เซนจา ayah menatap ภะรัตมะตะเซนจา โบภะรัตมะตะ berwarna coklat ยางอินดาห์ Bibir mungil itu ฮัน manyun saja"Pokoknya ayah gak เหมา denger anak ayah berantem atau mukul แซงค์ Anak ayah กาฬ gadis เคซิลบียางมานิส พินเทอร์ด่านบาอิค bukan preman Mereka mungkin memang เศาะ karena menyakiti คิตะ tapi bukan menjadi หักคิตะ untuk membalasnya ซายัง" เซนจา ayah melanjutkan" Tapi yah... aku กาฬ cuma เหมา belain Rini เอ yah เศาะ Memang ยา? " เซนจา protesเซนจา ayah memandangi ดรา kecilnya itu Waktu begitu cepat berlalu hingga ไม่ terasa sekarang เซนจา sudah ซา Usianya memang บารู menginjak ม่า tahun tapi โฮลคารา berfikirnya terkadang seperti dewasa ห้อง Kepergian ibu เซนจาวาเอ็มปัต tahun silam mungkin menjadi โรงเจ terdalam bagi เซนจา Ayah namun ia harus tetap kuat สีเซนจา buah hatinya" Gak เศาะ kalau เซนจาเหมา membela Rini tapi bukan dengan โฮลคารา memukul Rendi เซนจากาญจน์ bisa bilang ke บุกูรู"เซนจา tertunduk merasa bersalah "เซนจาลาลู harus yah bagaimana""เซนจา Besok harus minta maaf sama Rendi ตกลงหรือไม่""ตกลง deh เซนจา Maafin ya yah soalnya เซนจา udah bikin ayah marah ด้วย ""Iya ซา Tapi jangan diulangi lagi ยา" เซนจา ayah mengelus ปีปีเซนจา dengan lembut เซนจา mengangguk pastiSebuah เปอลังงี terlukis อินดิพักที่ langit เซนจา Lengkungnya jatuh di atas pepohonan ยาง basah Tetesan hujan di ujung dedaunan nampak seperti คริสตัลคริสตัลยาง bersinar diterpa ห้องซูพีเรียมาตาฮารีเซนจา menarik lengan baju ayahnya, "Ayah lihat itu เปอลังงี อินดาห์ ya yah " เซนจา Pekik เซนจา ayah ฮัน mengangguk setuju"Emmm, ayah อาป้า Ibu juga ada ดิก" เซนจา menunjuk เปอลังงี di atas ก Seolah berharap ibunya melihatnya juga เพียง"Iya ซายัง" เซนจา ayah menjawab datar"Apakah ibu juga melihat เซนจา""Ibu melihat เซนจา dari คปูเปอลังงี itu ภะรัตมะตะเปอลังงี" เซนจา ayah menunjuk พดาเปอลังงียาง tersenyum hangat ke arah mereka"ภะรัตมะตะเปอลังงี อาป้า itu yah " เซนจา penasaran"ภะรัตมะตะ Ibumu seperti เปอลังงี อิน sekali ""Benarkah yah"เซนจา ayah tersenyum, "Iya ซา ภะรัตมะตะเปอลังงี ibumu ada di matamu juga เซนจา" เซนจา ayah membelai lembut ปีปี mungil เซนจา"ภะรัตมะตะเปอลังงี Berarti ibu ada di คปูเปอลังงี itu ya yah ? " เซนจา menunjuk เปอลังงียาง melengkung อินดิ atas pepohonan hijauเซนจา ayah mengangguk untuk ยาง kesekian kalinyaด่าน ayah anak itu terus memandangi เปอลังงี di atas กด่าน berharap แซงค์ยาง mereka ซาเตาปูน melihat mereka Merasakan juga รสา rindu ยาง membuncah ดิดาลัม hati mereka สังเปอลังงี membalas dengan warna tubuhnya ยาง bersinar terang di อังสนาพักที่ Langit malam semakin gelap Dingin รูมาห์ menyeruak masuk ke ดาลัม tiap sudut เซนจา tertidur pulas di neneknya samping ภะรัตมะตะ mungilnya tertutup rapat ด่าน kedua tangannya erat memeluk boneka kelinci kesayangannya แยม di dinding kamar menunjuk พดา angka ชาน ริโอ ayah เซนจา masih terjaga di เรือง kerjanya Matanya fokus memandangi layar komputer Jemarinya dengan lincah mengetik ริโอ Sesekali menguap karena mengantuk Jemarinya menggerakkan เมาส์ mengklik โฟลเดอร์ bertuliskan "ห้องสแตน" Foto foto perempuan berjilbab muncul di layar komputer Senyumnya merekah Sesosok งบายี mungil tertidur pulas ดาลัม pangkuannya เฟบ Dia, ibu เซนจา อากาศเบนิง membuyarkan pandangan ริโอ Memaksa untuk tumpah Menghapus ริโอแอร์เบนิง itu dengan punggung tanggannya"Waktu begitu cepat berlalu ซา hingga tanpa คู sadari เซนจา buah hati คิตะ menjadi perempuan เคซิลบียาง cantik seperti dirimu ซายัง Aku merindukanmu เซนจา juga คามิ merindukan เคาอาป้า Bahagiakah เคาดิก คามิ memiliki kebiasan บารู ซายัง วินาที rindu menyergap hati คามิ memandangi เปอลังงี di คปู rintik hujan เซนจายาง mengusulkan itu Aku setuju saja Anak itu semakin hari semakin mirip denganmu ซายัง Manjanya, senyumnya, matanya marahnya แดน ภะรัตมะตะเปอลังงี milikmu เอ padanya Tiap กาลี aku menatapnya, aku merasa เคาเอดิก เคา memang tetap โรง selalu ada ด่าน hidup, di hati คามิ""ริโอ ริโอ bangun ริการ" Seseorang mengetuk pintu kamar ริโอ terjerembab kaget Dengan gontai ia membuka pintu ริโอ Ibu berdiri dengan gusar di depan pintu kamar"ริโอ เซนจา" Ibu paruh baya itu menunjuk nunjuk kamar เซนจา"เซนจาบุ kenapa" ริโอสุสานฟาโรห์ tapi ia berusaha tetap tenang" Nafasnya... sesak. " ริโอ Ibu terbata ริโอ berlari menuju kamar เซนจา Pintu kamar terbuka มิดะ Bik duduk di samping เซนจา สุสานฟาโรห์ Wajahnya"ทวน ไม่เซนจาทวน" ริโอ melemparkan pandang เซนจา Dilihatnya mengejang Nafasnya naik-turun ริโอ mendekat เซนจา Tubuh juga panas ริโอ meraih น่ายาง tersimpan ดิโนสากุ celananya Dengan gesit ia memencet nomor, menghubungi seseorang Beberapa detik kemudian terdengar ซูไร laki-laki dari ปีนัง"ฮัลโล ดอก Maaf mengganggu waktu istirahat dokter เซนจา badannya panas Nafasnya juga sesak อาป้า dokter bisa datang ke กับ"Diam sejenak di ปีนัง"Iya ดอก Saya tunggu Terima kasih " Terputusลิม่า belas menit kemudian terdengar ซูมือถือ memasuki halaman รู Meminta ริโอ bik pintu membuka สุ Dokter Andi masuk ke kamar เซนจา kemudian ดิ tangannya sebuah tas เคอร์ฮิทาม mengkilat berisi berbagai peralatan kedokteran Cekatan Dengan Dokter Andi memeriksa เซนจา Bergantian memandang ริโอ แดน Dokter Andi เซนจา Kegelisahan menyusup ke ดาลัม hatinyaJangan เคา ambil เซนจา Tuhan Aku mohon ริโอ berdialog พดาสังข์ Pencipta Memohon agar Ia mengizinkan เซนจา tetap bersamanya, menemani ฮาริ harinyaDokter Andi mengajak ริโอ keluar kamar"Maaf pak. เซนจา Kondisi sangat kritis Suhu badannya ติงกิ Harus segera dibawa ke รูมาห์ซากิต Lebih cepat lebih บาอิค" Dokter Andi menepuk pundak ริโอ kemudian berpamitan pulangฮาริ ke tujuh รูมาห์ซากิต Kasih Ibu เรืองเมลา เซนจา masih เบลัม sadar sejak tujuh ฮาริยางจนถึงการ Sejak Dokter Andi menyarankan พดาริโอ ke dibawa segera เซนจารูมาห์ซากิต Raut muka ยาง pucat itu menyunggingkan sedikit senyum ฮัน sedikit มิดะ Bik duduk di sebelah เซนจา dengan tangan menyangga kepala ยาง terasa berat Letih ยาง sangat, mengendap di tubuhnya ยาง mulai เมอนัว พักที่ Langit terlihat muram Dingin membawa dedaunan kering terbang tanpa arah Angin Mendung Meski เบลัม ada อย่างไร hujan segera โรง turun ริโอ memasuki ruangan มิดะ Bik akhirnya tertidur di samping เซนจา Membangunkan ริโอ bik สุ"ผล Bik, malam ini biar saya saja ยาง menjaga เซนจา มิดะ Bik bisa istirahat di กับ" ริโอ tersenyum meski sedikit dipaksakan มิดะ Bik mengangguk dan berpamitan pulang ริ memandangi เซนจายาง masih terlelap ดาลัม tidur panjangnya Tangannya lembut mengelus rambut เซนจา Setitik อากาศ meleleh di ปีปีริโอ ริโอ membiarkannya ไม่ berusaha menghapus airmata ยาง sudah membasahi kedua matanya Mendung ดี luar semakin pekat Titik titik hujan berbarengan turun membasahi ทา pepohonan, parkiran นด้าพารา pedagang kaki ลิมาแดนยาง lainnya แซงค์แซงค์ berlarian mencari tempat berteduh melindungi diri dari hujan Memejamkan ริโอภะรัตมะตะ Mendengarkan nyanyian hujan ยาง semakin deras Punggungnya bersandar พดา kursi Hati ด่าน pikirannya mengembaraWaktu melaju begitu cepat พักที่ Langit semakin gelap namun hujan เบลัม ingin beranjak pergi Membawa tiap jiwa tenggelam ดาลัมหมู่ Terlihat ห้องซูพีเรียยาง sangat terang ริโอ melangkahkan kaki menyusuri ปา ilalang คานาน Menoleh ke ke คีรี ตาก ada seorang ปั่น ริโอ tetap terus melangkah Terdengar ซูห้องดีปลอดโพฮอนบาตูยาง berada ตาก jauh dari tempat ริโอ berdiri ริโอ mendekat Seorang perempuan muda sedang bermain dengan seorang gadis เคซิล Bahagia tampak Mereka, senyum mereka merekah Gadis เคซิลบี itu menoleh ke arah ริโอ"Ayah" Panggil gadis ituริโอ mencoba mengenali wajah แดนซู itu"เซนจา" ริโอ berkata pelan Gadis เคซิลบี itu sudah berdiri di depan ริโอ"Itu yah ibu" เซนจา menunjuk perempua
การแปล กรุณารอสักครู่..

Gadis Kecil itu duduk ดิเทอเรซ Rumah seorang Diri tidak Ada ayah ataupun nenek หยาง menemaninya กาลี INI Hujan masih Turun membasahi พืช Rumah Taman Bunga pohon-pohon Ayunan ทั้งหมดรถยนต์ Basah Gadis Kecil itu mengayunkan Kaki mungilnya bermain อากาศ hujan Sesekali ไอโอวา tersenyum Kecil merasakan dinginnya hujan อากาศ.
"Senja ayo masuk Hujan. "Seorang Ibu Setengah baya keluar Dari Dalam Rumah.
"ตาปี, nek Senja pengen lihat pelangi." Gadis Kecil Bernama Senja itu masih bermain hujan ปรับอากาศตาก menghiraukan ajakkan neneknya.
"Lihat pelanginya ดิ Dalam saja ยา."
"Gak mau Senja pengen lihat pelangi ดิ Sini. "Senja protes.
"ยา Sudah ตาปี gak Boleh hujan-hujan ยา. "Neneknya mengalah Meninggalkan Senja sendiri. ฮาริ mulai เจ็บ Langit menyisakan-Titik Titik hujan Matahari malu-malu mengintip Dari Balik awan Sebuah โมบิลซีดาน memasuki garasi Rumah Seorang Laki-Laki Muda keluar Dari Dalam โมบิล Ia berlari menghindari hujan menuju Rumah เทอเรซ Senja tersenyum เหรียงดู Laki-Laki Muda itu. "Ayah!" Senja berlari Memeluk ayahnya หยาง Basah kuyup. Ayahnya membalas Senyum putri kecilnya itu. "Iya sayang กกอนรรฆ ayah ดิ luar กาญจน์ hujan อื่น ๆ เพิ่มเติม Nanti อนรรฆ ayah masuk angin. "Ayahnya Memeluk Senja Erat. "Enggak ayah Senja กาฬ Kuat Senja อื่น ๆ เพิ่มเติม Liat Pelangi, TAPI ... pelanginya Belum Datang Apa pelangi marah sama Senja ย่ะ "Senja mengangkat kedua tangannya kemudian memandangi Langit หยาง mulai berwarna biru cerah Masih Ada Titik hujan ดิ sana. "ราห์ซามะ Senja? Memangnya อนรรฆ ayah nakal ยา? " "Tadi siang Senja mukul Rendi ย่ะ." Senja tertunduk, ตะกุด ayahnya akan memarahi dirinya Juga Seperti บุ Sinta, gurunya ดิ sekolah. "อนรรฆ ayah kok Gitu เรือคายัค preman AJA Memangnya kenapa Senja mukul Rendi. " "Habis Rendi jahat banget sama Rini, teman sebangku Senja masak bukunya Rini dibuang-buang ย่ะ Senja กาฬ gak suka Makanya Senja pukul Rendi. "Senja mengepalkan tangan kanannya แดน Seperti seorang petinju ไอโอวา memukul udara dengan tangan mungilnya itu. "Senja sayang Gak Boleh Gitu Walaupun ลิงนอน jahat sama kita, kita gak Boleh membalasnya dengan kejahatan Juga คิตะ menganggap mereka itu jahat, TAPI kita berbuat Seperti mereka Lalu, apa bedanya kita dengan mereka Senja mengerti Maksud ayah? "Ayah Senja menatap Mata Senja บ่วงบาศ Mata berwarna coklat หยาง Indah Bibir mungil itu Hanya manyun saja. "Pokoknya ayah gak mau denger อนรรฆ ayah berantem atau mukul ลิง อนรรฆอายะหกาญจน์ Gadis Kecil หยาง manis, พิแดน Baik bukan preman Mereka Mungkin memang ละหมาด Karena menyakiti kita TAPI bukan menjadi hak kita untuk membalasnya, sayang. "Ayah Senja melanjutkan. "ตาปีย่ะ ... aku กาฬ cuma mau belain Rini AJA ย่ะ memang Salah ยา? "Senja protes. Ayah Senja memandangi putri kecilnya itu Waktu Begitu cepat Berlalu hingga tidak Terasa sekarang Senja Sudah ใหญ่ Usianya memang baru menginjak ลิ Tahun TAPI cara berfikirnya terkadang Seperti ลิง dewasa Kepergian Ibu Senja empat Tahun Silam Mungkin akan menjadi luka terdalam Bagi Ayah Senja namun ไอโอวา Harus tetap Kuat เดมี่ Senja, Buah hatinya. "Gak ละหมาด kalau Senja mau membela Rini TAPI bukan dengan cara memukul Rendi กาญจน์ Senja bisa Bilang คิกูรู bu. " Senja tertunduk merasa bersalah "Lalu Senja Harus Bagaimana ย่ะ?" "Besok Senja Harus มินตา Maaf sama Rendi OK? " "OK DEH Maafin Senja ยาย่ะ soalnya Senja udah Bikin ayah marah. " "Iya sayang ตาปี Jangan diulangi ยาอื่น ๆ เพิ่มเติม. "Ayah Senja mengelus Pipi Senja dengan lembut Senja mengangguk Pasti. Sebuah pelangi terlukis Indah ดิ Langit Senja Lengkungnya jatuh di atas pepohonan หยาง Basah Tetesan hujan ดิ ujung dedaunan Nampak Seperti kristal-kristal หยาง bersinar diterpa Cahaya Matahari. Senja menarik lengan baju ayahnya "Ayah lihat itu Pelangi Indah ยาย่ะ. "Pekik Senja Ayah Senja Hanya mengangguk Setuju. "Emmm, อายะห Apa Ibu Juga Ada sana ดิ? "Senja menunjuk pelangi di atas sana Seolah berharap ibunya Juga melihatnya Disini. "Iya, sayang." Ayah Senja menjawab Datar. "Apakah Ibu Juga ดู Senja?" "Ibu ดู Senja Dari Balik pelangi itu Mata pelangi. "Ayah Senja menunjuk Pada pelangi หยาง tersenyum hangat คิ arah mereka. "Mata Pelangi? Apa ย่ะ itu? "Senja penasaran. "Mata Ibumu Seperti pelangi Indah Sekali. " "Benarkah ย่ะ" Ayah Senja tersenyum "Iya sayang Mata pelangi ibumu Ada ดิ matamu Juga Senja. "Ayah Senja membelai lembut Pipi mungil Senja. "pelangi Mata? Berarti Ibu Ada ดิ Balik pelangi itu ยาย่ะ "Senja menunjuk pelangi หยาง melengkung Indah di atas pepohonan Hijau. Ayah Senja mengangguk untuk หยาง kesekian kalinya. Ayah แดนอนรรฆ itu terus memandangi pelangi di atas sana แดน berharap ลิงหยาง mereka sayang เล่นสำนวนดู mereka Merasakan Juga รสา rindu หยาง membuncah ดิ Dalam Hati mereka Sang pelangi membalas dengan warna tubuhnya หยาง bersinar Terang ดิ Angkasa. Langit Malam Semakin gelap dingin menyeruak masuk คิ Dalam tiap sudut Rumah Senja tertidur pulas ดิ samping neneknya Mata mungilnya tertutup Rapat แดน kedua tangannya Erat Memeluk Boneka kelinci kesayangannya แยมดิ dinding kamar menunjuk Pada angka เซมบีลัน ริโออายะห Senja masih terjaga ดิ ruang kerjanya Matanya Fokus memandangi Layar Komputer Jemarinya dengan lincah mengetik Sesekali ริโอ menguap Karena mengantuk Jemarinya menggerakkan เมาส์ mengklik โฟลเดอร์ bertuliskan "Cinta" Foto-foto Perempuan berjilbab Muncul ดิ Layar Komputer Senyumnya merekah Sesosok Bayi mungil tertidur pulas Dalam pangkuannya Dia Febri, Ibu Senja อากาศ Bening membuyarkan Pandangan ริโอ Memaksa untuk tumpah ริโอ menghapus อากาศ Bening itu dengan punggung tanggannya. "Waktu Begitu cepat Berlalu sayang hingga tanpa Sadari ku, Senja, Buah Hati kita menjadi Perempuan Kecil หยาง Cantik Seperti Dirimu, sayang คุ merindukanmu Juga Senja Apa Kau merindukan พระเจ้า? Bahagiakah kau ดิ sana? Kami memiliki kebiasan baru, sayang Saat rindu menyergap Hati, คามิ memandangi pelangi ดิ Balik rintik hujan Senja หยาง mengusulkan itu คุ Setuju saja อนรรฆ itu Semakin Hari Semakin mirip Denganmu, sayang Manjanya, senyumnya, marahnya แดน matanya Mata pelangi Milikmu Ada padanya Tiap กาลี aku menatapnya, aku merasa kau Ada ดิ sana kau memang akan tetap selalu Ada Hidup แดนดิ Hati พระเจ้า. " "ริโอ, ริโอ Bangun ริโอ. "Seseorang mengetuk pintu kamar ริโอ terjerembab kaget dengan gontai ไอโอวา membuka pintu Ibu ริโอ Berdiri dengan gusar ดิรายวิชา pintu kamar. "ริโอ, Senja." Ibu paruh baya itu menunjuk-nunjuk kamar Senja. "Senja kenapa bu?" ริโอ Panik TAPI ไอโอวา berusaha tetap Tenang. "Nafasnya ... sesak." ริโอ Ibu terbata ริโอ berlari menuju kamar Senja Pintu kamar terbuka Bik Sumi duduk ดิ samping Senja Wajahnya Panik. "Tuan ไม่ tuan Senja." ริโอ melemparkan Pandang Dilihatnya Senja mengejang Nafasnya naik-Turun ริโอ mendekat Tubuh Senja Juga panas ริโอ meraih โทรศัพท์มือถือหยาง tersimpan ดิ Saku celananya dengan gesit ไอโอวา memencet nomor, menghubungi seseorang Beberapa detik kemudian terdengar Suara Laki-Laki Dari Seberang. "Hallo ดอก Maaf mengganggu Waktu istirahat dokter Senja badannya panas Nafasnya Juga sesak Apa dokter bisa Datang คิ Rumah? " Diam sejenak ดิ Seberang. "Iya ดอก Saya tunggu terima kasih. "Terputus. ลิ Belas menit kemudian terdengar Suara โมบิล memasuki พืช Rumah ริโอ meminta bik Sumi membuka pintu Dokter Andi masuk คิ kamar Senja kemudian Di tangannya Sebuah tas Hitam mengkilat berisi berbagai peralatan kedokteran dengan cekatan Dokter Andi memeriksa Senja ริโอ memandang bergantian, Dokter Andi แดน Senja Kegelisahan menyusup คิ Dalam hatinya. Jangan kau ambil Senja Tuhan คุ Mohon ริโอ berdialog Pada Sang Pencipta Memohon วุ้น Ia mengizinkan Senja tetap bersamanya, menemani Hari-harinya. Dokter Andi mengajak ริโอ keluar kamar. "Maaf ปาก Kondisi Senja Sangat kritis Suhu badannya Tinggi Harus segera dibawa คิ Rumah Sakit Lebih cepat Lebih Baik. "Dokter Andi menepuk pundak ริโอ kemudian berpamitan Pulang. ฮาริคิ Tujuh Rumah Sakit Kasih Ibu ruang เมลาตี Senja masih Belum sadar sejak Tujuh Hari หยาง lalu Sejak Dokter Andi menyarankan Pada ริโอ Senja segera dibawa คิ Rumah Sakit Raut muka หยาง pucat itu menyunggingkan sedikit Senyum Hanya sedikit Bik Sumi duduk ดิ sebelah Senja dengan tangan menyangga kepala หยาง Terasa berat Letih หยาง Sangat, mengendap ดิ tubuhnya หยาง mulai Menua Langit terlihat muram Angin dingin membawa dedaunan kering terbang tanpa arah Meski mendung, Belum Ada Tanda hujan akan segera Turun ริโอ memasuki ruangan Bik Sumi Akhirnya tertidur ดิ samping Senja ริโอ membangunkan bik Sumi. "Bik ซำ, Malam INI biar Saya saja หยาง menjaga Senja Bik Sumi bisa istirahat di Rumah. "ริโอ tersenyum meski sedikit dipaksakan Bik Sumi mengangguk แดน berpamitan Pulang ริโอ memandangi Senja หยาง masih terlelap Dalam tidur panjangnya Tangannya lembut mengelus rambut Senja Setitik อากาศ meleleh ดิ Pipi ริโอ ริโอ membiarkannya tidak berusaha menghapus airmata หยาง Sudah membasahi kedua matanya Mendung ดิ luar Semakin pekat Titik Titik-hujan berbarengan Turun membasahi tanah, pepohonan, parkiran, Tenda พาราลิ pedagang Kaki แดนหยาง lainnya ลิงลิง berlarian mencari tempat berteduh melindungi Diri Dari hujan ริโอ memejamkan Mata Mendengarkan Nyanyian hujan หยาง Semakin Deras Punggungnya bersandar Pada Kursi Hati แดน pikirannya mengembara. Waktu melaju Begitu cepat Langit Semakin gelap namun hujan Belum Ingin beranjak pergi Membawa tiap jiwa tenggelam Dalam Mimpi Terlihat Cahaya หยาง Sangat Terang ริโอ melangkahkan Kaki menyusuri ปาดัง ilalang Menoleh คิคิคิคิฮาราคีรี Kanan ตาก Ada เล่นสำนวน seorang ริโอ tetap terus melangkah Terdengar Suara ลิง di bawah pohon ใหญ่หยาง berada ตาก jauh Dari tempat ริโอ Berdiri ริโอ mendekat Seorang Perempuan Muda Sedang bermain dengan seorang Gadis Kecil Mereka Tampak Bahagia, Senyum mereka merekah Gadis Kecil itu menoleh อีตาริโอ arah. "อายะห." Panggil gadis itu. ริโอ mencoba mengenali wajah แดน Suara itu. "Senja." ริโอ berkata Pelan Gadis Kecil itu Sudah Berdiri ดิรายวิชาริโอ. "Itu Ibu ย่ะ." Senja menunjuk perempua
การแปล กรุณารอสักครู่..

กาดิส kecil ITU นั่งอยู่ ดิ เทอรัสบ้านคนที่แต่งตัวดิริ . คุณเอ ayah ataupun nenek ยาง menemaninya กาลี INI ในเจ้ายังคง membasahi หน้าหน้าแรก . ทามัน . บุหงา . ไดรฟ์ไดรฟ์ . ayunan . ทั้งหมด basah . กาดิส kecil ITU mengayunkan สีกากี mungilnya เล่นอากาศใน . sesekali IA tersenyum kecil merasakan อากาศใน dinginnya .
" เซนจาโอ้คุ้มไข่น้ำ . ใน " ผู้ทําบู setengah บายาออกจากในบ้าน .
" แต่ , เน็กเซนจา pengen View ใน " กาดิส kecil Bernama เซนจา ITU ยังคงเล่น อากาศ ใน ตาก menghiraukan ajakkan neneknya .
" View pelanginya ตี้ในคนเดียวนี่ "
" กั๊กเมา . เซนจา pengen View ในตี้ที่นี่ " เซนจาการประท้วง .
" นี่ Sudah . แต่กั๊กสามารถในในคุณ . " neneknya mengalah . meninggalkan เซนจาต่อ se .
วันเริ่มต้นที่เจ็บ ณ จุดที่เป็น menyisakan ณ จุดใน .มาตา มารูมารู mengintip ดารี Balik Awan . A รถซีดาน memasuki garasi หน้าแรก . คนที่แต่งตัวลากีลากี มูดาออกจากในโมบิล IA berlari menghindari ใน menuju เทอรัสรูมาห์ เซนจา tersenyum เรียงเห็นลากีลากี Muda itu .
" ayah ! " เซนจา berlari memeluk ayahnya ยาง basah kuyup .
ayahnya membalas เซ็นยัม Putri kecilnya itu .
" iya sayang . กอกอ ayah di ลัวร์ . กันอีกครั้งใน .Nanti นัค ayah คุ้มไข่น้ำ ๆ " ayahnya memeluk เซนจาถูก .
" enggak ayah . เซนจาคันกวด . เซนจาอีกครั้งใน liat , แต่ . . . . . . . pelanginya Belum ต้าถัง . อาภาที่มาใน Sama เซนจาใช่ " เซนจา mengangkat เกอดูวา tangannya แล้ว memandangi เป็นยางเริ่มต้น berwarna บิรู cerah . ยังคงเอติติกในตี้ SANA .
" ที่มาท่านเซนจา ? memangnya นัค ayah nakal นี่ ? "
" tadi เซียงเซ็นจา mukul เรนดีนี่" เซนจา tertunduk ตะกุด , ayahnya อาค memarahi dirinya ยังชอบบู Sinta gurunya , di sekolah .
" Anak ayah กก Gitu เรือคายัคเปรมแมนสู้ๆ . memangnya kenapa เซนจา mukul เรนดี "
" habis เรนดีเข้มบน banget ซามา Rini Teman , sebangku เซนจา . masak bukunya Rini dibuang บ่วงนี่ เซนจาคันกักซูก้า . makanya เซนจาปุกูล เรนดี ." เซนจา mengepalkan เบรคมือ kanannya แดนชอบคนที่แต่งตัว petinju IA แนวทาง udara กับเบรคมือ mungilnya itu .
" เซนจา sayang . เมื่อสามารถ Gitu . แม้คนหนึ่งเข้มบนท่านคิตะ คิตะกักสามารถ membalasnya กับ kejahatan ด้วย . คิตะ menganggap พวกเขา ITU เข้มบน , แต่ กีต้า berbuat ชอบพวกเขา . ที่ผ่านมา , อาภา bedanya คีตากับพวกเขา . เซนจา mengerti ผมหมายถึง ayah ? " ayah เซนจา menatap Mata เซนจา .โบลา มาตา berwarna โคคลัตหยาง ดา . bibir mungil ITU เท่านั้น manyun คนเดียว .
" pokoknya ayah กัก Mau denger นัค ayah berantem หรือ mukul ส้ม นัก ayah คันกาดิส kecil หยาง 7 พิน , แดน ดีแทนเปรมแมน . พวกเขาอาจจริงๆพี่ menyakiti คีตา แต่แทนจึงจะฮักกีต้าเพื่อให้ membalasnya sayang , " ayah เซนจา melanjutkan .
" แต่นี่ . . . . . . . ฉันคันคูม่าเมา belain Rini สู้นี่จริงๆพี่หยา " เซนจาการประท้วง .
ayah เซนจา memandangi Putri kecilnya itu . เวลาที่คุณ begitu berlalu hingga เทเรซา ตอนนี้เซนจา Sudah Besar . usianya จริงๆ บารู menginjak ลิมาปีที่แต่คาร่า berfikirnya terkadang ชอบโอรังผู้ใหญ่ . kepergian บูเซนจามปั๊ตปีที่ silam อาจต้องการจะ ลูก้า terdalam สําหรับส่วน ayah เซนจาอย่างไรก็ตาม IA ควรจะ tetap กวด Demi เซนจาบัวห์ บา hatinya
, ." กั๊ก ซาลา kalau เซนจาเมา membela Rini ตาปี นอนกับ คาร่า แนวทาง เรนดี . คันเซนจา bisa เป็นเค่ บู กูรู "
เซ็นจา tertunduk merasa bersalah . " ที่ผ่านมาเซ็นจาควรจะวิธีการนี่ ? "
" เบซกเซนจาควรจะ มินตาในซามะ เรนดี . โอเค ? "
" โอเค Deh . maafin เซนจาย่า นี่ soalnya เซนจา udah bikin ayah มาราห์ "
" iya sayang . แต่ diulangi ฉางอานอีกครั้งนะ " ayah เซนจา mengelus Pipi เซนจาด้วย lembut .เซนจา mengangguk อย่างแน่นอน .
a ใน terlukis ดา ดิ เป็นเซนจา . lengkungnya jatuh ดังกล่าวข้างต้น pepohonan ยาง basah . tetesan ในตี้ จุง dedaunan nampak ชอบคริสตัลคริสตัลเคลือบเงายาง bersinar diterpa มาตาฮารี .
เซนจาที่ lengan baju ayahnya " ayah View itu . ใน . สวยงามครับนี่ " pekik เซนจา . ayah เซนจาเท่านั้น mengangguk ไม่เห็นด้วย .
" emmm ayah , . อาภา บูยัง ADA di SANA ?" เซนจา menunjuk ดังกล่าวข้างต้นในซานา . seolah berharap ibunya ยัง melihatnya ที่นี่ .
" iya sayang , " ayah เซนจา menjawab Datar .
" ปาคาบูยังเห็นเซนจา ? "
" บูเห็นเซนจาดารีบาลิคใน Itu . Mata ใน " ayah เซนจา menunjuk ในในยาง tersenyum hangat Ke เส้นทางพวกเขา .
" Mata ใน ? อาภา ITU นี่ ? " เซนจา penasaran .
" มาตา ibumu เช่นเดียวกับใน . ก่อนอื่น ดา "
." benarkah นี่ ? "
ayah เซนจา tersenyum " iya sayang . Mata ใน ibumu ADA di matamu ยังเซ็นจา " ayah เซนจา membelai lembut Pipi mungil เซนจา .
" Mata ใน ? berarti บูด้า ดิ บาลิคใน Itu นะนี่ ? " เซนจา menunjuk ในยาง melengkung นดาห์ดังกล่าวข้างต้น pepohonan Nusantara .
ayah เซนจา mengangguk เพื่อให้ยาง kesekian
kalinya .ayah แดน Anak ITU อย่างต่อเนื่องใน memandangi ดังกล่าวข้างต้น SANA แดน berharap โอรังยังพวกเขา sayang ปันเห็นพวกเขา . merasakan ยังรสารินดูยาง membuncah ตี้ในเครื่องมือพวกเขา . ร้องเพลงใน membalas ด้วยสี tubuhnya ยาง bersinar เตอรังดิ angkasa
เป็นคืน semakin gelap . dingin menyeruak คุ้มไข่น้ำ เก๋ๆ ใน tiap sudut หน้าแรก . เซนจา tertidur pulas ดิ คน neneknya .Mata mungilnya tertutup rapat แดนเกอดูวา tangannya ถูก memeluk boneka kelinci kesayangannya . แยม ดิ dinding กามา menunjuk บาทาง กาเซมบิลัน . ริโอ ayah เซนจายังคง terjaga di พระร่วง kerjanya . matanya Fokus memandangi หน้าจอคอมพิวเตอร์ . jemarinya กับ lincah mengetik . sesekali ริโอจึง menguap mengantuk . jemarinya menggerakkan เมาส์ mengklik bertuliskan " โฟลเดอร์ชินตา "โฟโต้ โฟโต้ ผู้หญิง berjilbab muncul di หน้าจอคอมพิวเตอร์ . senyumnya merekah . sesosok อี mungil tertidur pulas ใน pangkuannya . febri บูเดีย , เซนจา . อากาศ membuyarkan Bening pandangan ริโอ memaksa เพื่อ tumpah . ริโอ menghapus อากาศ Bening Itu ด้วย punggung tanggannya .
" เวลา begitu ที่ berlalu sayang hingga tanpa กู่ sadari เซนจา , ,บัวห์ บา ฮาติ คิตะจะผู้หญิง kecil หยางจันติกชอบ dirimu sayang , . ฉัน merindukanmu . ดีเซนจา . ในการขอ merindukan เรา ? bahagiakah เกาตี้ SANA ? เราได้ kebiasan Baru , sayang . เมื่อรินดู menyergap ตับเรา memandangi ในตี้บาลิค rintik ใน . เซนจายาง mengusulkan itu . ฉันไม่เห็นด้วยคนเดียว . อนรรฆ ITU semakin Hari semakin mirip denganmu sayang , . manjanya senyumnya , ,marahnya แดน matanya . Mata ใน milikmu ADA padanya . ฉัน menatapnya tiap กาลี , merasa ขอเอ ดิฉันซานา . ขอจริงๆต้องการ tetap selalu เอแดนประชันขันแข่ง , DI ฮาติเรา . "
" ริโอ ปลุก ริโอ ริโอ " seseorang mengetuk ปินตูกามา . ริโอ terjerembab kaget . กับ gontai IA membuka ปินตู . บูริโอ berdiri กับ gusar di depan ปินตูกามา .
" ริโอ เซนจา " บู paruh บายา ITU menunjuk nunjuk กามาเซ็นจา .
" เซนจา kenapa บู ? " ริโอ Panik ตาปี IA berusaha tetap เทนัง nafasnya .
" . . . . . . . sesak " บูริโอ terbata . ริโอ berlari menuju กามาเซ็นจา . ปินตูกามา terbuka . ปิ๊ก ซูมินั่งอยู่ ดิ คนเซ็นจา . wajahnya Panik .
" ทวนไม่เซ็นจาทวน " ริโอ melemparkan ปันดัง . dilihatnya เซนจา mengejang . nafasnya โดยเจ้า . ริโอ mendekat . tubuh เซนจาเล่นพนัส . ริโอ meraih มือถือยาง tersimpan di ซาคุ celananya .กับ gesit IA memencet nomor menghubungi , seseorang . บางวินาทีแล้ว terdengar เสียงลากีลากี ดาริ seberang .
" ฮัลโหล ต๊ก ขอโทษเมิงกังกูเวลา Rest dokter . เซนจา badannya พนัส . nafasnya ยัง sesak . อาภา dokter bisa Datang Ke หน้าแรก ? "
เดียม sejenak di seberang .
" iya ต๊ก ซายะตุงกู . ขอขอบคุณ " terputus .
ลิมาเบอ ลัสนาทีที่แล้ว terdengar เสียงโมบิล memasuki หน้าหน้าแรก . ริโอ meminta ปิ๊ก ซูมิ membuka ปินตู . dokter แอนดี้คุ้มไข่น้ำ Ke กามาเซ็นจาแล้ว . ดิ tangannya a ฉบับที่ตัม mengkilat berisi berbagai อุปกรณ์ kedokteran . กับ cekatan dokter แอนดี้ memeriksa เซนจา . ริโอ memandang bergantian dokter , แอนดี้ แดนเซนจา . kegelisahan menyusup Ke ใน hatinya .
ฉางอานเกา ambil เซนจา tuhan .ฉัน mohon . ริโอ berdialog บาทาแซง pencipta . memohon วุ้น IA mengizinkan เซนจา tetap bersamanya menemani Hari , harinya .
dokter แอนดี้ mengajak ริโอออกกามา .
" ในผัก kondisi เซนจา sangat kritis . suhu badannya Tinggi . ควรจะในไม่ช้า dibawa Ke บ้าน sakit . เพิ่มเติมที่ขึ้นดี " dokter แอนดี้ menepuk pundak ริโอแล้ว berpamitan pulang
วันนี้ไปเจ็ด . หน้าแรก sakit kasih บูพระร่วงเมลาตี .ละลุ เซนจายังคง Belum ซาดาตั้งแต่เจ็ดวันยัง ตั้งแต่ dokter แอนดี้ menyarankan บาทาริโอ เซนจาในไม่ช้า dibawa เกรูม sakit . raut หน้ายาง pucat ITU menyunggingkan sedikit เซ็นยัม . เท่านั้น sedikit . ปิ๊ก ซูมินั่งอยู่ ดิ เซอเบอละเซนจา ด้วย มือ menyangga kepala หยางเทเรซ่าเปิด . ปีที่ยัง sangat mengendap Di , tubuhnya ยางเริ่มต้น menua . เป็น terlihat muram .dingin นําผลไม้แห้งๆ dedaunan เตอร์บัง tanpa เส้นทาง . meski mendung , ยัง ADA Tanda ในอาคในไม่ช้าเจ้า . ริโอ memasuki ruangan . ปิ๊ก ซูมิ ในที่สุด tertidur ดิ คนเซ็นจา . ริโอ membangunkan BIK ซูมิ .
" ปิ๊ก ผลรวม คืนนี้ เบียร์ฉันคนเดียวยัง menjaga เซนจา . ปิ๊ก ซูมิ bisa Rest . หน้าแรก . " ริโอ tersenyum meski sedikit dipaksakan . ปิ๊ก ซูมิ mengangguk แดน berpamitan pulang .ริโอ memandangi เซนจายางยังคง terlelap ในเพิ่มเตียง panjangnya . tangannya lembut mengelus รัมบุตเซนจา . setitik อากาศ meleleh di Pipi ริโอ ริโอ membiarkannya ที่ berusaha menghapus airmata หยาง Sudah membasahi เกอดูวา matanya . mendung di ลัวร์ semakin pekat . ณ จุด berbarengan เจ้าณ จุดใน membasahi Tanah , pepohonan parkiran Tenda , , พารา pedagang สีกากีลิมาแดนยัง lainnya .คน คน berlarian mencari สถานที่ berteduh melindungi ดิริดารีใน . ริโอ memejamkan Mata . mendengarkan nyanyian ในยาง semakin ของพวกเขา . punggungnya bersandar ในเก้าอี้ . เครื่องมือแดน pikirannya mengembara
เวลา melaju begitu ที่ . เป็น semakin gelap อย่างไรก็ตามในยัง ingin beranjak เปอร์กี่ . นํา tiap Jiwa tenggelam ใน mimpi . terlihat เคลือบเงายาง sangat เตอรัง .ริโอ melangkahkan สีกากี menyusuri ปาดัง ilalang . คะแนน menoleh Ke Ke คีรี ทัคเอคนที่แต่งตัวเล่น ริโอ tetap ยังคง melangkah . terdengar เสียงคนตี้ด้านล่างไดรฟ์ซาร์ยังไม่ได้อยู่จังหวัดตากได้จากระยะไกลจากสถานที่ ริโอ berdiri . ริโอ mendekat . คนที่แต่งตัวผู้หญิงหนุ่มสาวจะเล่นกับคนที่แต่งตัวกาดิส kecil . ตัมปะก์ bahagia เซ็นยัมพวกเขา , พวกเขา merekah . กาดิส kecil ITU menoleh Ke เส้นทาง Rio .
" ayah ." panggil กาดิส itu .
ริโอ mencoba mengenali wajah แดนเสียง itu .
" เซนจา " ริโอ กล่าวว่า pelan . กาดิส kecil ITU Sudah berdiri di depan R .
" ไอทียู บู นี่ " เซนจา menunjuk perempua
การแปล กรุณารอสักครู่..
